Turki: Pakai Batik ke Kampus

8 Maret 2023.

It’s spring time~

Setelah 4 bulan menghilang, gak update post apapun, akhirnya aku bisa balik nulis curhat gak jelas lagi. Pinginnya konsisten bisa bikin post yg fresh from the oven alias langsung post sehari setelah jalan-jalan atau ada kegiatan yang bisa diceritain di blog, tapi apa daya, ke-hectic-an dunia perkuliahan ini bener-bener sulit buat ngelakuin itu. Ujung-ujungnya kaya sekarang ini blognya terbengkalai lagi selama 4 bulan. Jujurly sebenernya ada waktu santai, malah mungkin bisa dibilang lebih banyak dari mahasiswa S1 di sini, tapi maaf temen-temen, aku memilih untuk me time 1-2 hari, terus lanjut nugas depan laptop.

Sekian basa-basi yang TMI banget ini. Kita lanjut ke cerita intinya hehe.

Oke, jadi awal mula kenapa tiba-tiba pakai batik ke kampus karena sebelumnya di tanggal 5 dan 6 Maret, ada acara Musta PPI Karabük. Acara ini dresscodenya adalah batik di tanggal 5 dan pakaian formal di tanggal 6-nya. Tanggal 7 Maret kita skip karena tbh aku lupa apakah masuk kelas atau nggak. Tanggal 8 akhirnya pakai batik ke kelas!

Awalnya gak akan pakai batik, mau pakai baju yang biasa aku pakai ke kampus. Biasa aku berangkat ke kampus naik bus jam 13.15 dari durak (halte) deket rumah. Keluar rumah di sekitaran jam 13.00-13.05. Udah siap semuanya, entah di jam berapa (aku lupa). Mungkin sekitar jam 12.30 aku tiba-tiba ditelfon temen.

👦🏻: dyah, hari ini pake batik ya ke kampus

👧🏻: hah? seriusan?

👦🏻: serius, sekalian bareng hoca juga, anak-anak Indo yang lain juga

Lalu karena gak percaya, aku sampai minta untuk video call. Maaf guys tapi ini beneran, aku takut kena prank, terus pakai batik sendirian😭

Sampai akhirnya keliatan di video call, temenku dan temen rumahnya udah pakai batik dan barulah aku percaya. Setelah itu, langsunglah ganti baju batik begitu telfonnya selesai. Tapiiii, karena aku kelamaan milih baju batik, akhirnya kelewat bus jam 13.15 yang lewat deket rumahku. Mau gak mau jalan kaki sampai kampus.

Luckyly, lagi spring dan suhunya belum begitu panas, jadi aku masih sanggup-sanggup aja untuk jalan kaki sampai kampus. Jarak rumah-kampus itu kurang lebih sekitar 2.5km. Butuh waktu sekitar 30 menit kalau jalan santai. Kalau lari-lari, 15 menit pun sampai. Tapi ini gak lari kok, kita berempat jalan santai.

Sekitar jam 13.40 kita sampai kampus dan karena kelas baru dimulai jam 13.45 TRT, masih ada waktu untuk touch up make up dll. TMI, gak selalu touch up make up di kampus, cuma karena habis jalan kaki dan momen pakai batik ke kampus, jadi merasa harus cantik aja wkwkwk.

and here we are~

my Indonesian classmates since A1-C1

Then, let me introduce to you, our hoca, Hakan Hoca.

Lastly, pics with our friends from Iraq and Sudan~

Ohiya, gak lupa foto di depan Öğrenci İşleri Merkezi aka gedung tömer (+ temen kelas kita dari Gabon).

By the way, aku suka banget pakai batik ke kampus. Seneng bisa memperkenalkan budaya Indonesia ke temen-temen kelas dari berbagai negara. FYI, temen-temen kelasku selain dari Sudan, Iraq, dan Gabon seperti yang udah aku sebut di atas, ada juga yang berasal dari negara Suriah, Chad, Djibouti, Afghanistan, Yemen, dan negara-negara lainnya. Selain itu, mereka juga seneng liat kita pakai batik ke kampus. Mereka semua bilang güzel (cantik/bagus). Bahkan sampai ada yang ingin punya batik juga!😆

Seneng banget pokoknya bisa ngenalin batik ke mereka.

Sekian post kali ini. Post ini bener-bener random, dibuat karena pengen aja dan pengen share foto-foto pakai batik ke kampus hehehe. Sampai jumpa di post berikutnya~

p.s: spoiler post berikutnya: “It’s my dream mas, not her”🤭

Turki: Salju, Main Ski dan Bikin Boneka Salju

25 Februari 2023.

Kita balik lagi ke Ilgaz Dağı Milli Parkı, Kastamonu untuk main salju. Berbeda dengan post sebelumnya yang cuma bisa lihat salju aja, kali ini saljunya lebih tebel. Tapi tetep kita sebagai warga Karabük harus ke Kastamonu cuma untuk main salju karena entah kenapa winter kali ini Karabük gak turun salju setebel winter sebelumnya seperti kata orang-orang.

Awalnya agak pesimis bakal bisa main ski di Bulan Februari. As you know, ini udah masuk ke akhir winter. Bayanganku justru akhir winter ini saljunya akan lebih tipis dari sebelumnya. Tapi sebelum berangkat, hoca sampai memastikan dulu kalau kita akan bisa main ski di sana.

Seperti biasa, kita –anak-anak Indo– nyiapin bekel makan untuk makan-makan di lokasi yang bakal kita kunjungin. Alasan pertama, untuk menghemat budget biar gak jajan selama di sana (walaupun ujung-ujungnya tetep jajan), tapi ini lumayan banget mangkas budget jadi gak perlu beli makanan yang berat. Alasan kedua, seneng aja jalan-jalan kayak gini terus kita kumpul bareng makan bareng kayak piknik jadinya.

Kali ini anak-anak Indo yang ikut lumayan banyak dengan total 8 orang (5 orang anak Indo di kelas termasuk aku, ditambah adikku dan 2 anak Indo lainnya). Karena gak memungkinkan cuma bawa bakwan –makanan yang biasa kita bawa– kita ganti menu. Kali ini menu utama bekel kita adalah fried chicken dan sambal terasi dengan tambahan telur dadar, nasi, dan indomie sosis. Kita juga bagi tugas karena menu yang dijadikan untuk bekel makan kali ini lumayan cukup banyak.

  • Aku bagian masak fried chicken dan sambal terasi dengan dibantu 1 orang Indo, Anin.
  • Hilman bagian masak nasi.
  • Inas bagian masak telur dadar dan indomie sosis.

H-2, aku, adikku, Anin, dan Inas belanja bahan-bahan yang dibutuhkan ke Supermarket Nurmar. Sengaja belanjanya H-2 karena kita kelas siang dari jam 13.45-17.20 TRT. Kalau belanjanya H-1 udah dipastikan pas sampe rumah gak akan keburu prep meal yang bener karena pasti udah capek duluan abis kelas. Jadi better kita belanja H-2 dan prep meal dari H-2.

TMI H-1 kebetulan aku dapet jadwal bimbingan juga. Jadwalnya jam 7 malem di Indo alias jam 3 sore di Turki. So, aku skip kelas. Tapi ternyata bimbingannya diundur jadi tanggal 25 pagi alias subuh di sini. Terlanjur skip kelas jadi ya udah kita prep meal dari yang bisa disiapin dari H-1 sorenya. Soalnya tanggal 25 kita berangkat pagi jam 08.30. Kalau nyiapin hari H semua, kebayang gak sih aku harus nyiapin dari jam berapa?

Finally hari H. Ya, seperti TMI di H-1, aku bangun dari jam 3 subuh untuk prepare bimbingan dan prepare bekel makan yang tinggal goreng-goreng alias goreng fried chicken. Untungnya karena goreng fried chicken bisa agak ditinggal asal kerendem minyak semua, jadi sambil goreng aku juga sambil siap-siap mandi, make up, dsb. TMI lagi alasan menu utamanya kenapa fried chicken, ini gara-gara aku 2 minggu berturut-turut selalu bawa bekel makan chicken pop ke kampus karena gak sempet sarapan dan selalu laper di kampus tapi gak cukup kalo cuma makan roti doang di kampus.

Jam 4 subuh aku mulai bimbingan yang cuma 15 menit, langsung dilanjut goreng-goreng dimana baru selesai jam 7.30. Tepat 1 jam sebelum jam ketemu di titik temu sama hoca. Jam 08.20 kita jalan ke titik temu. Sampai di titik temu langsung naik bus dan siap diabsen. Jam 09.00 kita berangkat.

Jam 11.00 akhirnya kita sampai di Ilgaz Dağı Milli Parkı, Kastamonu. Sesampainya di sana, kita scan dulu dan memastikan apakah bener-bener bisa main ski atau nggak. Sekalian juga cari tempat duduk yang bisa kita pake banyakan untuk makan karena udah mulai laper juga dan sebagai amunisi untuk main ski. Sebenernya banyak tempat duduk dan ada juga yang indoor. Tapi indoor itu lebih ke resto sih jadi gak enak aja kan kalau kita duduk di dalem. Akhirnya kita duduk di luar.

Taraaaa~ ini bekel makan kita. Ketawa banget pas Hilman ngeluarin tempat masak nasi dari tasnya. Gak bener-bener magic jarnya yang dibawa ya, cuma tempatnya aja yang dibawa.

Selesai makan-makan, kita foto-foto dulu sebelum main ski dan biar perutnya gak kaget. Istirahat-istirahat dulu sebentar. This is my gurlz.

Udah cukup istirahatnya, kita ke tempat sewa alat ski. Di sini, harga sewa alat ski sekitar 200-300TL (±IDR 162k-243k). Harga itu udah all set. Kita bisa main ski di kaki gunung dan bisa ke puncaknya juga terus turun ke kaki gunung dengan ski.

Untuk ke puncak harga chairlift/kereta gantungnya masih sama kayak yang udah aku sempet sebutin di post tentang cerita lihat salju sebelumnya. Bisa kalian lihat di post ini. Iya, harga di Turkinya belum berubah masih di 70TL (±IDR 57k) per orang untuk chairlift-nya. Kursnya aja yang berubah jadi kalau dirupiahkan agak berubah sedikit.

Satu chairlift bisa dipakai untuk 2 orang. Sensasi naik chairliftnya kali ini agak beda dari sebelumnya. Kalau sebelumnya aku masih bisa banyak foto-foto pas di chairlift, sekarang gak bisa karena alat ski yang aku pegang. Alat-alat ski ini awalnya kukira gak akan berat-berat amat, ternyata cukup berat untukku. Selain itu sepatu yang dipakai juga khusus dan lumayan bikin ‘kagok’.

BTW ada kejadian lucu pas naik chairlift kali ini. Partnerku naik chairlift kali ini adalah Najib. Ini super random karena sesuai dengan antrian aja dan mungkin karena orang sana ngeliat kita bareng-bareng, jadi dibikin barengan chairliftnya. Di belakang kita, ada Hilman. Setelah chairlift-nya jalan, bener-bener baru 1 menit, tiba-tiba aku denger Hilman teriak “woi hp gua jatoh” wkwkwk. Udah gak bisa turun, gak bisa ngapa-ngapain dan pasrah akhirnya. Untungnya hpnya masih jatuh di deket-deket kaki gunung, tepat deket orang yang foto-fotoin kita pas chairlift-nya jalan. Jadi masih bisa diselamatkan.

Sesampainya di puncak, kita start main ski. BTW challenge juga untuk naik dan turun dari chairlift ini kalau lagi bawa peralatan ski dan pakai sepatu ski. Asli susah banget. Untuk jalan biasa aja, pakai sepatu ski ini udah sulit.

Ternyata main ski juga gak segampang itu guys. Sulit banget. Tadinya aku mau coba untuk turun ke kaki gunung dengan cara pakai ski. Tapi jalanan mudun dikit aja aku deg-degan dan sempet gak bisa berhenti sampai akhirnya menjatuhkan diri. Itu aku baru coba di puncak aja. Belum beneran turun ke kaki gunungnya. Masih gak kebayang kalau turun ke kaki gunung pakai ski. Pasti ada beberapa titik dimana titiknya itu pasti turunan yang curam banget atau sulit banget. Jadi lebih milih foto-foto aja di puncak dan turun pakai chairlift lagi.

Selain main ski di puncak gunung, kita juga bikin boneka salju. Lagi-lagi boneka salju yang dibuat gak sesuai dengan ekspektasi kita kaya di kartun-kartun huft.

Setelah bikin boneka salju, kita lanjut lagi main ski terus lanjut foto-foto sama hoca dan teman-teman lainnya.

Udah beres semuanya, kita siap-siap untuk turun lagi ke kaki gunung. Turun ke kaki gunung ini kita jadi kebagi 2 tim. Tim pakai chairlift dan tim pakai ski. Ishlah, Najib, Hilman, dan Rohman turun pakai ski. Sisanya jadi tim chairlift. Maaf kita terlalu takut untuk turun pakai ski.

Tim chairlift akhirnya sampai duluan di kaki gunung. Sesampainya di kaki gunung, kita langsung balikin set ski yang kita sewa dan istirahat di resto. Karena sebelumnya udah makan, jadi gak terlalu laper. Jadi, khususnya aku cuma pesen cay aja. Sekalian menghangatkan diri.

Istirahatnya kita cukup lama sekitar 1 jam sebelum akhirnya harus kumpul untuk ke bus dan untuk pulang ke Karabük. 30 menit sebelum ke parkiran bus, kita foto-foto dulu. And as always, selfie bareng-bareng is a must dan harus pakai hpnya Hilman karena kamera hpnya dia paling bagus wkwk. FYI pas tim ski udah sampai di kaki gunung, Hilman langsung ngambil hpnya.

Oh iya, pas turun dari chairlift juga kita ditawarin lagi mau beli foto pas di chairlift atau nggak. Harganya pun masih sama. 60TL (±IDR 48,5k) untuk 1 foto, 100TL (±IDR 81k) untuk 2 foto.

Sedikit info juga kalau kalian mau lihat momen-momen di Ilgaz Dağı Milli Parkı ini kalian juga bisa lihat highlight instagram-ku karena beberapa momen seperti buat boneka salju karena dalam bentuk video hyperlapse, jadi gak bisa masuk ke dalam postingan ini.

All right, sekian cerita main salju kali ini. Doakan semoga tahun ini Karabük saljunya lebat ya pas winter. Biar kita warga Karabük gak main jauh-jauh cuma untuk lihat salju dan main ski.

p.s:

  1. Harga yang aku tulis di sini dan yang aku hitung itu berdasarkan kurs per tanggal 25 Februari 2023.
  2. Spoiler post berikutnya: ciri khas Indonesia

Turki: Eski Çarşı, Safranbolu, Kota Tua

21 Januari 2023

Tepat di minggu ke-3 tahun 2023 kita balik lagi ke Safranbolu. Ya, dengan tujuan yang berbeda dari sebelumnya dan dengan cuaca yang cukup cerah pada saat winter. Bahkan aku gak pakai jaket tebel. Jaket tebelnya aku bawa untuk jaga-jaga kalau tiba-tiba suhunya turun dan mataharinya gak keliatan. Tapi ternyata di Safranbolu saat itu cukup hangat. Jadi bener-bener gak kepake jaket winternya. Pakai 1 jaket pun udah cukup hangat.

Tujuan kita kali ini adalah ke Eski Çarşı, Kota Tua di Safranbolu yang masuk ke dalam list World Heritage Convention UNESCO. Tapi sebelum ke sana, kita ke daerah Cam Teras, Tokatlı Kanyonu, dan Zip Line.

Tapi, karena sebagian dari kita orang Indonesia termasuk aku sudah pernah ke Tokatlı Kanyonu, jadi foto kita yang bareng-bareng cuma sedikit. Sisanya kebanyakan foto Hilman dan Sufyan, karena mereka berdua baru first time ke sini.

Masih dengan lokasi yang sama tapi dengan cuaca yang cerah, gak berkabut kayak awal ke sini. Jadi hasil foto pun lebih clear🥹

Kita ke sini lagi lagi bareng hoca. Rencana awalnya mau ke Amasra, tapi karena orang Indonesia di kelas Tömer-ku ada 6 orang dan sudah dipastikan 99% ikut trip, kita agak protes karena bosen ke Amasra (meskipun baru sekali ke sana hehe). Selain itu karena seperti yang diawal sudah aku bilang, Hilman dan Sufyan (2 orang dari 6 orang Indonesia di kelas) belum pernah ke Safranbolu, akhirnya kita bujuk hoca untuk ke Safranbolu aja dan hoca kita mau!😆

Sebelum ke Tokatlı Kanyonu, kita penasaran sama tebing yang jadi background foto kita di sana. Karena pas awal tahun ke sini, kita gak berani untuk jalan ke tebing sana. Selain karena first time ke sana, waktu itu pun lagi berkabut parah dan tebingnya gak ada pembatas. So, daripada ambil risiko lebih baik kita cari aman kan ya?

Kali ini kita berani jalan ke sana dan karena temanku Ishlah juga bawa drone, jadi sekalian lah kita foto di sana.

Setelah puas foto-foto dan take video pakai drone di sana, kita turun lagi ke Tokatlı Kanyonu. Gak banyak foto-foto di sini, karena ini kedua kalinya ke sini. Meskipun gak berkabut kaya sebelumnya, tapi paham kan ya kalau udah pernah ke satu tempat, pas ke sana lagi tuh ya gak se-excited pertama kali semangat untuk foto-foto dan sebagainya.

Akhirnya cuma menikmati pemandangan aja di sini dan bener-bener ngerasa kaya healing.

Setelah dari Cam Teras, Tokatlı Kanyonu, dan Zip Line, kita lanjut ke Eski Çarşı. Gak banyak yang bisa diceritain di sini karena kita dateng udah siang banget sekitar jam 2 siang. Selain itu juga kaya diburu-buru banget jalan-jalan di Eski Çarşı ini. Sedikit info yang aku denger, foto rumah kedua dan ketiga adalah salah satu rumah tertua di sini. Bangunannya udah sekitar 100 tahun.

Setelah jalan-jalan dan diceritain sejarah yang ada di Eski Çarşı –oh iya kita diceritain sejarah Eski Çarşı, tapi aku minta maaf karena ga bisa cerita ulang soal sejarahnya. Alasan utamanya adalah karena bahasa turki-ku masih belum bagus. Masih belum paham apa yang diomongin oleh warga lokal, terutama kalau mereka ngomongnya cepet banget. Pahamnya sedikit-sedikit. Kecuali kalau hoca yang ngomong. Karena hoca kalau ngomong bener-bener ngertiin kita banget dengan bahasanya yang sederhana dan speednya ngikut kita– kita lanjut ke Kahve Müzesi.

TMI, aku seneng banget kalau jalan-jalan ke museum-museum. Walaupun gak paham-paham amat soal seni, tapi aku seneng menikmati isi museum. And I’m always amazed with all of things in Museum. Litteraly, akan aku baca satu-satu and my reactions will be always like “WAAAH,” “keren,” dsb. Ya bisa kalian bayangkan sendiri lah ya bagaimana ekspresiku HAHA.

For your information, sesuai dengan nama museumnya Kahve Müzesi (Museum Kopi), museum ini menampilkan benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan kopi. Ada replika cangkir kopi terakhir yang terakhir dipakai Ataturk, penggiling kopi yang usianya udah 1 abad, dibek dan teko kopi zaman dulu, dsb. Bahkan biji-biji kopi dari berbagai negara pun ada di sini. Salah satunya biji kopi dari Indonesia.

Selain itu, sesuai dengan namanya Safranbolu, tentu yang jadi ciri khasnya adalah rempah safron. Ya, di sini juga ada kopi dari safron.

Oh iya, biaya masuk ke Kahve Müzesi ini adalah 10TL (±IDR 8k). Murah banget kan?

Selesai dari museum kopi, kita lanjut jalan-jalan lagi keliling Eski Çarşı. Sebelum akhirnya pulang. BTW kayanya kita berenam sempet foto pas keliling cuma gak tau fotonya ke mana.

Okay, sekian cerita perjalanan kali ini. See you di post berikutnya. Spoiler dikit, post berikutnya kalian akan melihat salju lagi. Ini bukan spoiler dikit sih wkwk.

ps: harga yang aku tulis di sini dan yang aku hitung itu berdasarkan kurs per tanggal 21 Januari 2023.

Turki: Ilgaz Dağı Milli Parkı, Kastamonu

14 Januari 2023

Jalan-jalan kali ini kita bakal lihat salju di Kastamonu. Tanggal 10 Januari kita diajakin untuk lihat salju di Kastamonu, tepatnya di Ilgaz Dağı Milli Parkı. Lagi lagi karena pergi bareng hoca, aku cuma perlu membayar ongkos 200TL (±IDR 160k). Kalau mau pergi sendiri dari tempatku, ongkos yang harus dikeluarkan sekitar 140-250TL (±IDR 112,5-201k) one way. Dengan catatan ini hanya dari otogar Karabük ke otogar Kastamonu.

Ke Ilgaz Dağı Milli Parkı ini memakan waktu 2 jam perjalanan dari tempatku.

Kok lihat salju pas winter sampai harus jauh jauh nempuh 2 jam perjalanan dulu sih? Iya, jadi winter kali ini idk why di kota tempatku tinggal gak turun salju sama sekali. Sometimes turun tapi tipis-tipis. Itu pun hanya turun saat pagi hari, masuk ke siang, matahari muncul dikit, saljunya udah mencair lagi. Padahal salah satu alasan kenapa aku memilih Turki untuk lanjut studi karena ingin lihat salju. Ingin merasakan negara 4 musim kaya apa. Jadilah aku rela nempuh waktu 2 jam cuma untuk lihat salju.

Seperti biasa, kita janjian di titik temu Güneş Süpermarket jam 08.30 pagi dan berangkat jam 09.00 pagi. Seperti biasa juga dari rumahku, aku berangkat jalan kaki untuk sampai Güneş Süpermarket.

Jam 11 siang kita sampai di Ilgaz Dağı Milli Parkı. Guess how I reacted when I saw snow? Exactly! I was amazed because it’s my first time lihat salju. Ya, walaupun saljunya gak setebel itu. And it was supposed to be used for ski. Tapi karena saljunya tipis banget, jadi kita gak bisa main ski dsb.

Tapi kita masih bisa naik kereta gantungnya untuk ke puncak gunung dan di sana saljunya agak lumayan tebel. Jadi minimal bisa main lempar salju lah ya.

Ilgaz Dağı Milli Parkı

Untuk naik kereta gantung di sini, butuh biaya sekitar 70TL (±IDR 56k) dan untuk sampai puncak gunung butuh waktu sekitar ±20 menit. Ini sangat worth it untuk biaya yang dikeluarkan dan dengan view yang disajikan selama naik ke puncak gunung.

View dari kereta gantung

Di puncak gunung ini ada cafe untuk menghangatkan diri di dalam cafenya karena ada api unggun dan heater. Bisa pesen minuman teh atau kopi panas dan bisa pesan makanan juga. Karena di puncak juga saljunya lumayan tebel, jadi sempet main lempar bola salju juga.

Setelah puas foto-foto, kita turun lagi ke bawah. Turun ke bawah ini sebenernya bisa dengan main ski tapi karena saljunya lagi tipis, kita harus turun ke bawah pakai kereta lagi. Setelah turun dari kereta gantung, kita akan ditawari foto pas naik kereta gantung ini. Untuk 1 foto harganya 60TL (±IDR 48k) sedangkan kalau 2 foto 100TL (±IDR 80k).

Oh iya, kenapa bisa ada 2 foto, karena kereta gantung ini bisa dinaikin untuk 1-2 orang. Jadi kalau ada 2 orang, fotonya dicetak jadi 2.

Setelah turun, kita istirahat di cafe yang ada di bawah. Cafenya gak beda jauh sama cafe yang ada di puncak. Bedanya cafe di bawah ini lebih luas dan makanan minumannya lebih bervariasi. Di cafenya juga ada toilet dan ada mushola. Jadi lebih enak untuk istirahat.

Setelah istirahat, salat, makan, dan menghangatkan diri, kita foto-foto bareng hoca. Foto-foto kali ini pakai polaroid.

Lastly, mirror selfie is a must hehe

Sekian cerita melihat saljunya. Akan ada next episode terkait salju ini karena kita ke sana lagi setelah bulan Januari ini ke sana dan gak bisa lihat salju.

Mungkin lain kali aku akan bikin post khusus untuk penjelasan kalau berangkat dari İstanbul karena kebanyakan turis yang datang ke sini pasti akan landing di İstanbul Airport. So, pasti akan butuh info berapa budget dari İstanbul ke beberapa lokasi yang aku tuju kalau kalian berminat.

ps: harga yang aku tulis di sini dan yang aku hitung itu berdasarkan kurs per tanggal 14 Januari 2023.

Turki: Amasra, Bartın

17 Desember 2022

Hi, so this is my first trip selama aku tinggal di Turki.

Oke jadi aku dateng ke Turki itu per tanggal 24 November 2022. Tanggal 30 November, aku udah mulai kelas Tomer. Kebetulan aku masuk kelas dimana hoca aku suka ngajak jalan-jalan. Baru 2 minggu kelas, kita udah diajak jalan-jalan ke Amasra.

Amasra ini lokasinya ada di Bartın dan merupakan kota pelabuhan di sana. Perlu perjalanan sekitar 2 jam untuk ke sana dari tempatku, Karabük. Kalau kita berangkat sendiri, biaya untuk bus dari tempatku ke Bartın sekitar 100TL (±IDR 83k) one way. Biaya itu cuma dari otogar (terminal) Karabük sampai otogar Bartın. Setelah sampai Bartın, kita harus naik kendaraan umum lainnya untuk sampai ke Amasra. Tbh aku belum survey berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk naik kendaraan umum ini. Because I went there with hoca, so we only need to pay around 150TL (±IDR125k). Tentu saja biaya ini belum termasuk makan, jajan, dan lain-lain. Biaya ini hanya biaya transportasi dari Karabük-Amasra-Karabük.

Di hari Sabtu, sesuai tanggal yang aku tulis di awal, 17 Desember 2022, kita disuruh kumpul di titik temu jam 9 pagi. Aku dan temanku yang kebetulan saat itu lagi tinggal di rumahku memutuskan untuk berangkat dari rumah sekitar pukul 8 karena kita memilih untuk jalan kaki dari rumah sampai ke titik temu. Sebenarnya bisa pakai bus, tapi kita memilih jalan kaki saat itu karena akan lebih cepat kalau jalan kaki. Waktu yang ditempuh hanya 15 menit atau ya 20 menit kalau kita jalannya santai banget. Sedangkan bus, akan memakan waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke titik temu.

Jam 8.20 kita sampai di titik temu dan ternyata kita berdua kepagian. Tapi kita gak berdua banget di sana karena ada yang udah dateng lebih pagi dari kita. Lalu disusul 2 teman kita yang sama sama dari Indo, dan 1 teman kelas kita. Terus kita selfie untuk laporan ke grup kelas kalau kita udah sampai di titik temu.

Setelah nunggu sampai jam 9, kita naik bus dan diabsen. Setelah semuanya datang sesuai daftar, kita berangkat ke Amasra.

Jam 11 siang kita sampai di Amasra. Aku gak tau apakah karena lagi di pantai atau memang suhu di sana gak terlalu dingin, tapi di sana gak sedingin di Karabük pas winter. I mean, selama winter, di tempatku itu bener-bener dingin banget dan kita jalan-jalan ini masih di musim dingin. Tapi di Amasra itu gak sedingin Karabük. Aku masih bisa handle dengan gak pakai jaket winter.

How was Amasra? Bagus! Bagus banget! Aku beneran langsung sesuka itu sama Amasra. Maybe it’s also because I prefer beach to mountain I guess? Idk😆

Sesampainya di Amasra, kita diajak keliling-keliling dulu sama hoca sebelum makan siang. And here we go, sekilas gambaran Amasra yang aku ambil pakai kamera hp. Jangan berekspektasi lebih karena selain cuma pakai kamera hp, skill fotoku juga ga sebagus itu.

Setelah jalan-jalan ke puncak dan foto-foto di sana, kita lanjut jalan ke resto untuk makan siang. Perjalanan ke sana juga bukan perjalan biasa ngelewatin rute awal. Tapi kita lewat market yang ada di sana.

And then, sampailah kita di resto. Kita makan siang di Amasra Sofrası. Harga-harga makanannya terjangkau dan rasanya bener-bener enak. Tbh aku lupa berapa harga makanan yang aku pesan. Mungkin sekitar 70TL (±IDR 58k).

Setelah makan, awalnya kita pikir itu free time. Ternyata nggak. Kita diajak naik kapal sama hoca. Biaya naik kapal ini sekitar 40TL (±IDR 33k).

Setelah naik kapal, barulah free time sesungguhnya. Tapi karena kita udah terlanjur capek banget, akhirnya cuma duduk duduk di taman sampai jam kumpul untuk pulang. Maybe around 1 hour? Ya sekitaran segitu lah ya. Tapi karena aku juga orangnya gampang bosen kalau cuma duduk-duduk aja, akhirnya aku minta tolong temanku untuk foto-foto lagi. Karena udah mulai agak gelap juga, barulah suhu di sana berasa dinginnya dan baru lah aku pakai jaket winter lagi.

Selain aku foto sendiri juga, kita foto-foto bareng lagi.

Setelah foto-foto, akhirnya jam 17.30 kita ke titik kumpul untuk naik bus dan pulang ke Karabük. Sekitar jam 19.45 kita sampai di Karabük dan memutuskan pulang naik bus ke rumah karena udah gak sanggup jalan kaki.

Kita nunggu bus lumayan lama karena busnya baru lewat sekitar jam 20.10. Selama nunggu bus tiba-tiba ada kucing ngehampirin aku. Kucingnya lucu banget dan dia tiba-tiba naik ke pangkuanku untuk dielus. Kenalin dia batcat.

And finally 20.10 we were getting on the bus and arrived at home at 20.30. I was really tired but on the other side I was really happy also because it was my very first trip and it was fun! So I was really excited and couldn’t stop smile after the trip.

Ok, aku rasa sudah cukup post kali ini. Hopefully yang baca post ini bisa nyusul ke sini dan bisa merasakan apa yang aku rasakan selama jalan-jalan ke Amasra!😊